Melaka Academy
Bisnis

Arti Barang Preloved, Cara Menjual, dan Perbedaan dengan Thrift

Arti preloved merupakan salah satu strategi berjualan barang second yang sudah tidak diinginkan pemilik aslinya. Perbedaan preloved dan thrift bisa dilihat dari segi value, lama penggunaan, dan tujuan berjualannya.

Berjualan adalah cara bisnis paling sederhana yang bisa dilakukan seseorang. Saat mencoba bisnis sendiri, kamu bisa mencoba menjual barang preloved untuk mendapatkan uang. Nah, istilah preloved ini juga populer digunakan untuk melakukan transaksi jual-beli online, loh!

Arti preloved terkadang dipahami sebagai thrifting, padahal keduanya diterapkan untuk cara berjualan yang berbeda. Berjualan barang preloved merupakan cara yang sering kali dilakukan orang untuk mendapatkan tambahan uang meskipun tidak punya rencana bisnis.

Makin maraknya penggunaan istilah preloved mungkin banyak memengaruhi orang agar bisa berjualan. Yuk, simak pengertian dan cara menjual barang preloved untuk usaha!

Apa Arti Preloved dalam Berjualan?

Berdasarkan asal katanya, arti preloved berasal dari bahasa inggris yang berarti barang dari tangan kedua yang sudah pernah dimiliki atau dipakai orang lain. Barang preloved adalah sebutan untuk barang yang dijual lagi setelah dipakai atau setidaknya dibeli oleh orang lain.

Saat menjual barang preloved, terdapat dua kelompok yang memaknai konsep ini secara berbeda. Ada reseller yang mengabaikan faktor kecintaan (pemilik pertama) atas barang tersebut sebelumnya, sementara sebagian lainnya justru memiliki kebanggaan dengan kenyataan bahwa barang yang dibeli juga pernah disukai oleh orang lain.

Terlepas dari cara orang memaknainya, menjual barang preloved masih menjadi daya tarik yang menarik. Pasalnya, harga barang preloved akan lebih murah ketimbang harga barunya.

Artikel terkait: 7 Cara Memasarkan Produk Secara Online untuk Bisnis Pemula

Cara Menjual Barang Preloved

Cara Menjual Barang Preloved

Jika ingin mencoba berjualan, kamu bisa memulainya dengan melihat koleksi barang di rumah. Barang yang dijual bisa berupa produk fashion, alat rumah tangga, atau barang koleksi. Berikut inilah cara menjual barang preloved yang bisa dilakukan.

1. Kumpulkan barang yang akan dijual

Biasanya, produk fashion preloved adalah kelompok produk utama yang dijual. Meski begitu, barang lain juga bisa dijadikan sebagai barang preloved. Kamu juga bisa bertanya pada teman atau keluarga jika ingin menjual barang yang sudah tidak diinginkan lagi.

Jika barang bukan milik pribadi, pastikan untuk mendiskusikan harga jual barang tersebut dengan pemiliknya. Namun, barang preloved biasanya milik pribadi sehingga kamu hanya perlu mencatat harga yang diinginkan dari penjualan barang.

2. Kondisi produk masih bagus

Produk preloved tentu sudah pernah “terpilih” karena seseorang tertarik dengan suatu hal yang unik dari barang tersebut. Jadi, pastikan barang masih bagus jika ingin dijual preloved.

3. Jelaskan keunggulan barang

Kamu juga perlu menjelaskan alasan menyukai barang yang akan dijual. Jika ada value yang bisa didapatkan dari pengalaman penggunaan barang seperti koleksi atau edisi terbatas, calon pembeli akan lebih tertarik.

Artikel terkait: 7 Aplikasi Online Shop dengan Beragam Promo Belanja!

4. Berpartisipasi dalam event

Menjadi penjual barang preloved mungkin bukan hal yang mudah. Kamu bisa berpartisipasi dalam event agar mendapat pasar yang tepat. Orang yang datang mungkin juga bisa membandingkan produk sehingga lebih besar kemungkinan tertarik pada barang jualanmu.

5. Tawarkan skema harga promosi

Jika baru pertama ingin menjual barang dengan konsep preloved, cobalah buat paket harga bundling atau promosi. Contoh mudahnya, kamu bisa menjual mix and match satu set pakaian preloved dengan harga lebih murah ketimbang beli secara terpisah.

Perbedaan Preloved dan Thrift

Jika dilihat dari beberapa sudut pandang tertentu, preloved dan thrift memiliki perbedaan sebagai berikut.

1. Berdasarkan arti kata 

Thrift merupakan penggunaan uang atau sumber daya lain dengan hati-hati agar tidak menjadi sampah, sementara preloved biasanya terjadi karena barang sudah tidak diinginkan lagi oleh pemiliknya (meski belum pernah digunakan).

2. Intensitas penggunaan

Barang thrift bisa saja sudah digunakan lebih lama ketimbang barang preloved. Beberapa barang preloved mungkin bisa saja baru dipakai 1—2 kali atau belum pernah dipakai sama sekali oleh pemilik pertamanya.

3. Tujuan kegiatan transaksi penjualan

Tujuan thrift lebih identik dengan penggalangan dana untuk tujuan kemanusiaan atau tujuan sosial lain, sementara preloved bisa saja dilakukan untuk tujuan komersil. Hal inilah yang saat ini berubah karena mulai banyak barang thrift yang dijual secara komersial.

Barang preloved bisa saja dijual kembali berkat value yang berasal dari barang tersebut (misalnya merek terkenal atau edisi terbatas) sehingga harganya bisa lebih mahal dari harga beli aslinya, sementara barang thrift seringkali memiliki kecenderungan lebih murah.

Berdasarkan penjelasan dan beberapa contoh di atas, kamu bisa memahami preloved itu apa beserta cara menjualnya. Strategi penjualan produk preloved juga bisa kamu lakukan secara individu sebagai salah satu upaya berbisnis bagi pemula!

Jangan ketinggalan informasi dan inspirasi berbisnis lainnya hanya di website Melaka Omnichannel! Tidak hanya tips and tricks menarik, melalui Melaka Omnichannel kamu bisa kelola banyak akun marketplace hingga membuat pembukuan online shop secara otomatis. Coba GRATIS, sekarang!