Thrift shop sudah menjadi istilah yang makin populer sebagai salah satu jenis usaha. Orang yang memulai usaha thrifting juga sudah mencoba memasarkan secara online. Wajar saja karena modal usaha thrift tidak besar dan bahkan bisa dilakukan sebagai usaha sampingan.
Jika dilakukan secara konsisten, keuntungan bisnis thrift shop juga cukup menggiurkan, loh. Tidak sedikit pula orang yang memilih cara memulai usaha thrift dengan memasarkan barang-barang pribadi. Nah, untuk mengetahui potensi dan keuntungannya, simak terus, ya!
Artikel terkait: 7 Cara Meningkatkan Loyalitas Pelanggan yang Jitu, Bisnis Lebih Berkembang, Konsumen Semakin Senang!
Bisnis thrift shop adalah sebutan untuk bisnis barang bekas pakai yang dijual dengan harga lebih murah daripada toko ritelnya. Saat ini, istilah thrift shop dijadikan sebagai sebutan yang lebih trendy. Thrift shop merupakan bahasa inggris yang artinya toko barang bekas.
Awalnya, tren usaha thrift shop dimulai seseorang atau komunitas agar hasilnya bisa didonasikan untuk organisasi, komunitas, atau gerakan lainnya. Barang yang paling populer dijual adalah pakaian, tapi sebenarnya produk sepatu hingga furnitur juga bisa dijual.
Sebenarnya, bisnis thrift shop sendiri sudah relatif banyak ditemukan di Indonesia. Contoh thrift shop yang sudah dan masih berjalan hingga saat ini di antaranya Pasar Senen di Jakarta Pusat, Vintage Vibes di Alam Sutera, atau Pasar Gedebage di Bandung.
Bisnis thrift shop bisa memberikan kepuasan bagi penjual maupun pembeli. Thrift shop juga menjadi tren karena ada value yang dikampanyekan oleh komunitas sehingga potensi pasarnya terus berkembang. Nah, berikut inilah keuntungan yang bisa didapatkan dari bisnis thrift shop.
Ini adalah value yang menjadikan bisnis thrift shop makin populer. Pasalnya, banyak barang bekas pakai yang sebenarnya masih layak, tapi sudah tidak cocok digunakan. Barang yang sudah tidak cocok dipakai seseorang tentunya sayang jika berakhir di tempat sampah.
Thrift shop bisa menjadi salah satu solusi untuk membuat siklus pemanfaatan produk yang lebih panjang. Penjual bisa mendapatkan keuntungan karena menjual barang, pembeli juga mendapatkan harga yang lebih murah untuk barang yang dibelinya.
Usaha ini juga tidak memerlukan modal besar karena setidaknya kamu hanya perlu modal kemasan saja. Kamu bisa melakukan kurasi barang milik pribadi atau titipan orang lain dan memberikan bayaran saat barangnya sudah terjual.
Kamu juga tidak perlu memikirkan proses produksi untuk memulai usaha. Kamu hanya perlu memikirkan proses pemasaran dan distribusi sebagai modal usaha thrift yang laris.
Nah, kamu juga bisa mengenali pelanggan berdasarkan tren yang muncul. Tidak jarang orang yang mencari barang yang sudah langka. Meningkatnya jumlah permintaan itu bisa kamu jadikan sebagai potensi keuntungan yang lebih besar, deh.
Artikel terkait: 7 Jenis Digital Marketing yang Populer, Potensial untuk Keuntungan Bisnis
Meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan gerakan ramah lingkungan, thrifting menjadi gaya hidup baru. Para pembeli dan penjual dalam bisnis thrift shop juga lebih hati-hari dalam memasarkan produk. Nah, berikut inilah cara memulai usaha thrift shop kamu.
Perlu diingat bahwa potensi usaha thrift shop bukan hanya pakaian, ya! Kamu bisa mengulik potensi usaha furnitur, jam tangan, atau barang-barang koleksi lainnya. Hal yang penting adalah mengetahui barang yang disukai oleh target pasar.
Jika banyak orang yang mencari jenis barang tertentu, mereka akan rela membayar untuk mendapatkan barang meskipun harganya tinggi. Jadi, pastikan dulu ada target pasar yang ingin kamu dapatkan dari rencana bisnis thrift shop.
Pencarian barang thrifting bukan hanya sulit bagi para pembeli, tapi juga penjual. Kamu harus terus update untuk menambah stok barang. Caranya bisa dilakukan dengan bergabung ke komunitas kolektor untuk mendapatkan supplier barang tetap. Jika sudah dapat langganan, mungkin kamu tidak harus mengeluarkan modal besar untuk jualan.
Nah, hal terpenting dalam memulai usaha adalah menjaga kualitas produk. Meskipun sudah dapat pemasok tetap, kamu perlu melakukan kurasi produk dengan baik. Jangan sampai ada pelanggan yang kecewa karena kualitas produk karena bisa berpengaruh pada kepercayaan.
Nah, bagi kamu yang ingin memasarkan produk secara online, buat foto produk yang jelas dan menarik. Kamu juga bisa membuat ilustrasi padu padan produk agar para calon pembeli lebih tertarik membeli. Jangan lupa untuk menghitung biaya tambahan seperti pengemasan dan pengiriman agar komisi atau keuntungan yang kamu dapat tetap optimal.
Perlu diingat bahwa target pasar juga akan mengalami pasang surut. Karena itu, siapkan strategi untuk melakukan upaya pemasaran yang baik. Selain value ramah lingkungan, harus ada keunikan yang membuat thrift shop kamu berbeda dari toko lainnya. Manfaatkan media sosial, kreasi foto produk, hingga cara mendeskripsikan produk untuk mendapat pelanggan.
Itulah berbagai informasi bisnis thrift shop yang perlu kamu ketahui. Jika tergabung dalam komunitas, bisnis thrift shop bisa menjadi salah satu potensi usaha yang sangat potensial. Kuncinya, selalu pertahankan kualitas produk dan tetap sediakan stok terbaru untuk para pelanggan.
Jangan ketinggalan informasi dan inspirasi berbisnis lainnya hanya di website Melaka Omnichannel! Tidak hanya tips and tricks menarik, melalui Melaka Omnichannel kamu bisa kelola banyak akun marketplace hingga membuat pembukuan online shop secara otomatis. Coba GRATIS, sekarang!