Melaka Academy
Pengelolaan Inventori Produk

4 Cara Mengatasi Penimbunan Stok

Contoh cara mengatasi penimbunan stok di antaranya, yaitu mengelompokkan barang berdasarkan durasi penyimpanan hingga memantau aging status. Berikut informasi selengkapnya!

Semakin tingginya persaingan penjualan produk online membuat para sellers dituntut untuk kian adaptif dan cerdik dalam menyusun berbagai strategi pemasaran yang dapat mengoptimalkan penjualan. Dalam praktiknya, kebanyakan sellers cenderung lebih memprioritaskan produk-produk baru untuk dipromosikan. Padahal, hal ini justru dapat mengakibatkan penumpukkan produk-produk lama (atau dikenal dengan istilah aging items) di gudang dan perputaran produk pun menjadi tidak sehat.

Cara untuk Mengatasi Penimbunan Stok

Empat cara berikut dapat kamu lakukan untuk mengatasi penimbunan stok dengan mengoptimalkan strategi promosi produk.

1. Pilih produk untuk dipromosikan berdasarkan status aging inventory

Mempromosikan koleksi new arrival memang selalu tampak ‘seksi’ dan lebih berpotensi untuk diminati pasar. Namun, sebenarnya kamu bisa mengubah strategi pemasaran dengan fokus mempromosikan produk-produk lama yang sudah berumur 60 hari sampai 120 hari ke atas.

2. Mengelompokkan barang berdasarkan durasi penyimpanan

Ketika mengelola stok inventori di gudang, kamu dapat mengelompokkan produk berdasarkan durasi penyimpanannya.

Tips yang dapat kamu gunakan selanjutnya adalah untuk mengelompokkan produk kamu berdasarkan durasi penyimpanannya. Sebagai contoh:

  • Hijau (new arrival): Usia produk masih tergolong baru di gudang yakni <60 hari
  • Oranye (slow moving): Produk sudah disimpan di gudang selama 60-120 hari
  • Merah (aging): Usia produk di gudang >120 hari

Dari ketiga kategori tersebut, maka pilihlah kelompok dengan aging status paling pekat (atau durasi penyimpanan paling lama) untuk dipromosikan. Dengan demikian, perputaran produk di gudang pun akan menjadi lebih sehat.

3. Padukan produk best seller dan slow-moving

Apabila sebuah produk kurang diminati oleh pasar, maka kamu dapat membuat strategi promosi menarik dengan bundling. Kamu dapat mengombinasikan produk slow-moving dan produk terlaris yang menjadi favorit para konsumen untuk dijual dalam satu kesatuan. Melalui strategi bundling ini, kamu dan konsumen dapat merasakan keuntungannya loh! Konsumen diuntungkan dengan mendapat 2 produk sekaligus dengan lebih hemat. Sementara kamu dapat menjaga inventoris lebih sehat sehingga tidak akan ada penumpukan barang.

4. Tentukan mekanisme promosi independen untuk produk slow-moving

Selain menggunakan metode bundling, kamu juga dapat menjalankan sejumlah strategi promosi lainnya untuk mendorong penjualan produk slow-moving dari daftar aging inventory. Sebagai contoh, kamu dapat memberikan potongan harga, bonus voucher belanja, maupun promosi berbayar berbasis marketplace dengan detail kondisi yang sudah ditentukan sebelumnya.

Adanya promosi-promosi seperti ini akan menarik perhatian konsumen dan memberikan sense of urgency (atau desakan) untuk melakukan pembelian. Hal ini akan membuat konsumen lebih tergiur karena merasa lebih diuntungkan.

Dengan menerapkan prioritas promosi produk berdasarkan dari aging status dari yang terbaru hingga yang terlama, kamu tak hanya dapat menjaga arus sirkulasi produk di gudang agar lebih lancar, namun strategi pemasaran produk yang dijalankan pun lebih berpotensi membawa kesuksesan bagi setiap produk yang dipromosikan. Selamat mencoba!