Melaka Academy
Promosi Marketing

Perbedaan Upselling dan Cross Selling dengan Contohnya

Mengetahui perbedaan upselling dan cross selling dapat memberikan manfaat untuk pencapaian bisnis yang lebih efektif. Berikut informasi selengkapnya!

Penjualan adalah salah satu tujuan yang berusaha dicapai saat melakukan strategi marketing. Namun, strategi penjualan yang dilakukan oleh setiap industri juga berbeda-beda. Biasanya, setiap strategi disesuaikan dengan jenis produk dan perilaku konsumen.

Strategi upselling dan cross selling pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan nilai pesanan rata-rata dan keuntungan dari sebuah brand. Namun, keduanya menggunakan taktik yang berbeda terutama terkait komunikasi pada konsumen. Untuk mengetahui lebih lengkap, simak lebih lanjut terkait perbedaan upselling dan cross selling di bawah ini.

Contoh up selling minuman (Sumber: Garden Centre Retail)
Contoh up selling minuman (Sumber: Garden Centre Retail)

Pengertian upselling

Upselling merupakan strategi penjualan yang dilakukan dengan menawarkan produk yang kualitasnya lebih tinggi dari produk yang awalnya sudah dipilih konsumen. Dengan kata lain, konsumen akan mendapatkan produk serupa yang kualitas dan harganya lebih tinggi.

Biasanya, penerapan strategi upselling ditawarkan untuk produk yang memiliki beberapa varian berbeda. Strategi upselling juga bisa saja dilakukan oleh penjual yang menjual lebih dari satu brand dalam sebuah toko seperti pasar swalayan atau toko perlengkapan olahraga.

Artikel terkait: Pengertian Cross Selling dan Contoh Strateginya dalam Berbisnis

Contoh upselling

Agar lebih mudah dipahami, berikut ini beberapa contoh upselling yang populer dilakukan untuk konsumen.

  • Konsumen ingin membeli sepasang sneakers merek A, tetapi kamu menawarkan sneakers koleksi terbatas dengan harga lebih mahal dari merek yang sama
  • Konsumen ingin membeli handphone merek N dengan kapasitas 128GB, lalu kamu menawarkan handphone N lebih mahal dengan kapasitas 256GB, kamera yang lebih bagus, dan fitur yang lebih canggih
  • Konsumen ingin membeli kentang goreng ukuran M, lalu kamu menawarkan ukuran kentang goreng yang lebih besar dengan tambahan bumbu barbeque edisi seasonal yang lebih mahal
Contoh cross selling minuman (Sumber: Newoldstamp)
Contoh cross selling minuman (Sumber: Newoldstamp)

Pengertian cross selling

Cross selling merupakan strategi penjualan produk yang dilakukan dengan menawarkan produk komplementer dari suatu produk yang sudah dipilih konsumen. Sederhananya, konsumen akan ditawarkan tambahan barang lain sehingga membeli lebih dari satu produk.

Biasanya, produk tambahan yang ditawarkan bisa menjadi pelengkap agar konsumen merasa lebih nyaman. Agar lebih menarik, produk cross selling juga ditawarkan dalam bentuk bundling yang harganya sedikit lebih murah ketimbang membeli produk terpisah.

Contoh cross selling

Agar bisa memahami cross selling dalam praktik penjualan sehari-hari, berikut ini beberapa contoh cross selling.

  • Konsumen ingin membeli sepasang sneakers merek A, lalu kamu menawarkan tambahan kaos kaki dan celana olahraga model baru
  • Konsumen ingin membeli handphone merek N dengan kapasitas 128GB, lalu kamu menawarkan screen protector, casing, dan headphone bluetooth terbaru sebagai pelengkap
  • Konsumen ingin membeli kentang goreng ukuran M, lalu kamu menawarkan paket lengkap dengan minuman dan es krim

Perbedaan upselling dan cross selling

Secara umum, baik cross selling maupun upselling ditujukan agar konsumen mau membayar lebih banyak atas barang yang dibelinya. Namun, upaya ini dilakukan dengan menawarkan keuntungan yang juga bisa didapatkan konsumen dengan membayar lebih. Perbedaan upselling dan cross selling bisa dibedakan berdasarkan beberapa hal berikut.

1. Harga dan kualitas produk

Saat melakukan strategi upselling, harga produk utama yang ditawarkan akan berbeda dari harga awal. Konsumen yang tertarik dengan penawaran upselling akan bersedia membayar lebih mahal untuk produk serupa yang kualitasnya lebih tinggi.

Sementara itu, strategi cross selling tidak akan mengubah harga produk utama yang sudah dipilih oleh konsumen. Terlepas dari ketertarikan konsumen untuk membeli produk tambahan atau tidak, harga dan kualitas produk yang dipilihnya tidak akan berubah.

2. Tujuan penjualan

Jika dilihat dari sisi konsumen, mereka bisa saja membayar harga yang sama untuk penawaran cross selling dan upselling. Sementara itu, cross selling dan upselling bisa dilakukan untuk tujuan yang berbeda dari sisi pemilik bisnis.

Cross selling biasanya dilakukan untuk bisa memaksimalkan penjualan karena tujuannya konsumen akan membeli lebih dari satu produk. Upselling dilakukan dengan menambahkan value produk dengan harga yang lebih tinggi, tapi jumlah produk yang terjual hanya satu.

Karena itulah, biasanya strategi cross selling juga ditawarkan dalam bentuk bundling. Hal ini bertujuan agar lebih banyak jumlah produk yang terjual dan mengurangi jumlah inventori.

3. Komunikasi produk

Promosi produk cross selling dan upselling juga berbeda dari cara mengomunikasikannya pada konsumen. Hal ini penting untuk dilakukan secara transparan agar konsumen tidak merasa dijebak untuk membayar lebih mahal dari intensi awalnya.

Sebisa mungkin, konsumen harus menyadari keuntungan yang didapat jika membayar lebih mahal. Misalnya, ayam goreng akan lebih mengenyangkan jika ditambah nasi dan minum atau rasa bangga dari kepemilikan sepatu limited edition yang hanya diproduksi 100 pasang di seluruh dunia.

Dengan memanfaatkan urgensi dari penawaran produk, cross selling bisa ditawarkan sebagai promo cuci gudang, frequently buy together, dan sebagainya. Di sisi lain, upselling biasa ditawarkan dengan promo edisi terbatas atau promo musiman (seasonal).

Artikel terkait: Kelola Banyak Akun Marketplace Makin Mudah dengan Melaka Omnichannel

Mengetahui perbedaan upselling dan cross selling memberikan manfaat untuk perkembangan bisnis bagi pengusaha. Konsumen juga diuntungkan dengan tawaran beragam dari strategi marketing ini, karena bisa mendapatkan produk atau jasa yang lebih beragam dengan penawaran harga yang lebih menarik.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu, ya! Simak terus inspirasi dalam berbisnis, seperti strategi marketing hingga tips untuk kelola stok produk di marketplace lebih mudah hanya di website Melaka Omnichannel. 

Apakah kamu sellers yang memiliki toko online di beberapa marketplaces dan merasa kesulitan untuk mengelola online shop tersebut secara bersamaan? Melaka Omnichannel bisa jadi solusi untuk integrasi marketplace kamu, loh! Banyak fitur bermanfaat yang mampu menunjang proses bisnis secara lebih efektif dan efisien. Laporan keuangan untuk online shop, atur stok produk, menjalankan promosi hingga memantau harga kompetitor, semua bisa dilakukan hanya di Melaka Omnichannel! Pakai GRATIS, sekarang!